06 November 2011

Surah Al-Mulk dan Terjemahannya: Surah 67

Surah Al-Mulk

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1] Maha Berkat (serta Maha Tinggilah kelebihan) Tuhan yang menguasai pemerintahan (dunia dan akhirat); dan memanglah Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu;

[2] Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat);

[3] Dia lah yang telah mengaturkan kejadian tujuh petala langit yang berlapis-lapis; engkau tidak dapat melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah itu sebarang keadaan yang tidak seimbang dan tidak munasabah; (jika engkau ragu-ragu) maka ulangilah pandangan - (mu) - dapatkah engkau melihat sebarang kecacatan?


[4] Kemudian ulangilah pandangan (mu) berkali-kali, nescaya pandanganmu itu akan berbalik kepadamu dengan hampa (daripada melihat sebarang kecacatan), sedang ia pula berkeadaan lemah lesu (kerana habis tenaga dengan sia-sia).


[5] Dan demi sesungguhnya! Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu punca rejaman terhadap Syaitan-syaitan; dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menjulang-julang.


[6] Dan bagi orang-orang yang kufur ingkar terhadap Tuhan mereka, disediakan azab neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.


[7] Apabila mereka dicampakkan ke dalamnya, mereka mendengar suara jeritannya meraungraung, sedang ia menggelegak.


[8] Hampir-hampir ia pecah berkecai-kecai kerana kuat marahnya. Tiap-tiap kali dicampakkan ke dalamnya sekumpulan besar (dari orang kafir), bertanyalah penjaga-penjaga neraka itu kepada mereka: "Tidakkah kamu pernah didatangi seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran (di dunia dahulu)?"


[9] Mereka menjawab: "Ada! Sebenarnya telah datang kepada kami seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran, lalu kami dustakan serta kami katakan (kepadanya): Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu (wahai orang yang mendakwa menjadi Rasul) hanyalah berada dalam kesesatan yang besar! "


[10] Dan mereka berkata: "Kalaulah kami dahulu mendengar dan memahami (sebagai orang yang mencari kebenaran), tentulah kami tidak termasuk dalam kalangan ahli neraka".


[11] Akhirnya mereka mengakui dosa-dosa mereka (sebagai orang-orang yang kufur ingkar), maka tetaplah jauhnya rahmat Allah dari ahli neraka.


[12] Sesungguhnya orang-orang yang takut (melanggar hukum) Tuhannya semasa mereka tidak dilihat orang dan semasa mereka tidak melihat azab Tuhan, mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar.


[13] Dan tuturkanlah perkataan kamu dengan perlahan atau dengan nyaring, (sama sahaja keadaannya kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.


[14] Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Ia Maha Halus urusan PentadbiranNya, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya!


[15] Dia lah yang menjadikan bumi bagi kamu: mudah digunakan, maka berjalanlah di meratarata ceruk rantaunya, serta makanlah dari rezeki yang dikurniakan Allah; dan (ingatlah), kepada Allah jualah (tempat kembali kamu sesudah) dibangkitkan hidup semula; (maka hargailah nikmatNya dan takutilah kemurkaanNya).


[16] Patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Tuhan yang pusat pemerintahanNya di langit itu: menunggang-balikkan bumi menimbus kamu, lalu bergegarlah bumi itu dengan serta-merta (melenyapkan kamu di bawahnya)?



[17] Atau patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Allah yang pusat pemerintahanNya di langit itu: menghantarkan kepada kamu angin ribut yang menghujani kamu dengan batu; maka dengan itu, kamu akan mengetahui kelak bagaimana buruknya kesan amaranKu?



[18] Dan demi sesungguhnya! orang-orang (kafir) yang terdahulu daripada mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya lalu mereka dibinasakan); dengan yang demikian, (perhatikanlah) bagaimana buruknya kesan kemurkaanKu.


[19] Patutkah mereka menutup mata dan tidak memerhatikan (kekuasaan Allah pada) burung-burung
yang terbang di atas mereka, (siapakah yang menjaganya ketika) burung-burung itu mengembang dan menutupkan sayapnya? Tidak ada yang menahannya (daripada jatuh) melainkan (kekuasaan) Allah Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Ia Maha Melihat serta mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.


[20] Bahkan siapa dia yang menjadi tentera bagi kamu, yang akan menolong kamu selain dari Allah Yang Maha Pemurah? (Sebenarnya) orang-orang yang kafir tidak lain hanyalah berada dalam keadaan terpedaya.


[21] Atau siapa dia yang dapat memberi rezeki kepada kamu jika Allah menahan rezekiNya? (Tidak ada sesiapapun), bahkan mereka (yang musyrik itu) kekal terus dalam keadaan sombong angkuh serta melarikan diri (dari kebenaran).


[22] Maka adakah orang yang berjalan (melalui jalan yang tidak betul, yang menyebabkan dia selalu jatuh) tersungkur di atas mukanya: boleh mendapat hidayah - atau orang yang berjalan tegak betul, melalui jalan yang lurus rata?


[23] Katakanlah (wahai Muhammad): "Allah yang menciptakan kamu (dari tiada kepada ada), dan mengadakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (untuk kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur".


[24] Katakanlah lagi: "Dia lah yang mengembangkan kamu di bumi, dan kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan".


[25] Dan mereka (yang ingkar) berkata: "Bilakah datangnya (hari kiamat) yang dijanjikan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar?"


[26] Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang masa kedatangannya) hanya ada pada sisi Allah, dan sesungguhnya aku hanyalah seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran yang terang nyata".


[27] Kemudian apabila (datang kiamat dan) mereka melihat (azab) yang dijanjikan itu secara dekat, muramlah muka orang-orang yang kafir itu, serta dikatakan (kepada mereka): "Inilah dia yang dahulu kamu kerap kali minta disegerakan kedatangannya!".


[28] Tanyalah (wahai Muhammad, kepada mereka): "Bagaimana fikiran kamu, jika Allah binasakan daku dan orang-orang yang bersama-sama denganku (sebagaimana yang kamu harap-harapkan), atau Ia memberi rahmat kepada kami (sehingga kami dapat mengalahkan kamu), - maka siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya?".


[29] Tegaskan (wahai Muhammad, kepada mereka): "Allah Dia lah Yang Maha Pemurah, yang kami beriman kepadaNya, dan yang kepadaNya kami berserah diri; oleh itu kamu akan mengetahui kelak siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata".


[30] Katakanlah lagi: "Bagaimana fikiran kamu, sekiranya air kamu hilang lenyap (di telan bumi), maka siapakah (selain Allah) yang dapat mendatangkan kepada kamu air yang sentiasa terpancar mengalir?".


TAMAT

02 November 2011

Surah Al-Falaq dan Terjemahan - Surah 113

Surah Al-Falaq berserta Terjemahan:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1] Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk,


[2] "Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan;

[3] "Dan dari bahaya gelap apabila ia masuk;

[4] "Dan dari kejahatan makhluk-makhluk yang menghembus-hembus pada simpulan-simpulan (dan ikatan-ikatan);


[5] "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan dengkinya".

Surah An-Nas dan Terjemahannya - Surah 114

Surah An-Nas Berserta Terjemahan:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1] Katakanlah (wahai Muhammad): "Aku berlindung kepada (Allah) Pemulihara sekalian manusia.

[2] "Yang Menguasai sekalian manusia,

[3] "Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia,


[4] "Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, -

[5] "Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, - 

[6] "(Iaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia".


01 November 2011

Surah Al-Kahfi dan Terjemahan

Surah Al-Kahfi Berserta Terjemahannya:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1] Segala puji tertentu bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya (Muhammad), Kitab suci Al-Quran, dan tidak menjadikan padanya sesuatu yang bengkok (terpesong):

[2] (Bahkan keadaannya) tetap benar lagi menjadi pengawas turunnya Al-Quran untuk memberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar) dengan azab yang seberat-beratnya dari sisi Allah, dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal-amal soleh, bahawa mereka akan beroleh balasan yang baik.

[3] Mereka tinggal tetap dalam (balasan yang baik) itu selama-lamanya.

[4] Dan juga Al-Quran itu memberi amaran kepada orang-orang yang berkata:" Allah mempunyai anak".

[5] (Sebenarnya) mereka tiada mempunyai sebarang pengetahuan mengenainya, dan tiada juga bagi datuk nenek mereka; besar sungguh perkataan syirik yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan perkara yang dusta.

[6] Maka jangan-jangan pula engkau (wahai Muhammad), membinasakan dirimu disebabkan menanggung dukacita terhadap kesan-kesan perbuatan buruk mereka, jika mereka enggan beriman kepada keterangan Al-Quran ini.

[7] Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya.

[8] Dan sesungguhnya Kami akan jadikan apa yang ada di bumi itu (punah-ranah) sebagai tanah yang tandus.

[9] Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahawa kisah "Ashaabul Kahfi" dan "Ar- Raqiim" itu sahaja yang menakjubkan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Kami?

[10] (Ingatkanlah peristiwa) ketika serombongan orang-orang muda pergi ke gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami! Kurniakanlah kami rahmat dari sisiMu, dan berilah kemudahankemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan ugama kami".

[11] Lalu Kami tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu, bertahun-tahun, yang banyak bilangannya.

[12] Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), untuk Kami menguji siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang lamanya mereka hidup (dalam gua itu).


[13] Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahi mereka dengan hidayah petunjuk.


[14] Dan Kami kuatkan hati mereka (dengan kesabaran dan keberanian), semasa mereka bangun (menegaskan tauhid) lalu berkata: "Tuhan kami ialah Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan langit dan bumi; kami tidak sekali-kali akan menyembah Tuhan yang lain dari padanya; jika kami menyembah yang lainnya bermakna kami memperkatakan dan mengakui sesuatu yang jauh dari kebenaran."


[15] (Mereka berkata pula sesama sendiri): "Kaum kita itu, menyembah beberapa tuhan yang lain dari Allah; sepatutnya mereka mengemukakan keterangan yang nyata yang membuktikan ketuhanan makhluk-makhluk yang mereka sembah itu? (Tetapi mereka tidak dapat berbuat demikian); Maka tidak ada yang lebih zalim dari orang-orang yang berdusta terhadap Allah.


[16] Dan oleh kerana kamu telah mengasingkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka pergilah kamu berlindung di gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari rahmatnya kepada kamu, dan menyediakan kemudahan-kemudahan untuk (menjayakan) urusan kamu dengan memberikan bantuan yang berguna".


[17] Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu. Yang demikian ialah dari tanda-tanda (yang membuktikan kekuasaan) Allah. Sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah, maka dia lah yang berjaya mencapai kebahagiaan; dan sesiapa yang disesatkanNya maka engkau tidak sekali-kali akan beroleh sebarang penolong yang dapat menunjukkan (jalan yang benar) kepadanya.



[18] Dan engkau sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri; sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika engkau melihat mereka, tentulah engkau akan berpaling melarikan diri dari mereka, dan tentulah engkau akan merasa sepenuh-penuh geruntakut kepada mereka.


[19] Dan demikianlah pula Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya), supaya mereka bertanyatanyaan sesama sendiri. Salah seorang di antaranya bertanya: "Berapa lama kamu tidur?" (sebahagian dari) mereka menjawab: "Kita telah tidur selama sehari atau sebahagian dari sehari". (Sebahagian lagi dari) mereka berkata: "Tuhan kamu lebih menengetahui tentang lamanya kamu tidur; sekarang utuslah salah seorang dari kamu, membawa wang perak kamu ini ke bandar; kemudian biarlah dia mencari dan memilih mana-mana jenis makanan yang lebih baik lagi halal (yang dijual di situ); kemudian hendaklah ia membawa untuk kamu sedikit habuan daripadanya; dan hendaklah ia berlemah-lembut dengan bersungguh-sungguh (semasa di bandar); dan janganlah dia melakukan sesuatu yang menyebabkan sesiapapun menyedari akan hal kamu.


[20] "Sesungguhnya, kalaulah mereka mengetahui hal kamu, tentulah mereka akan merejam dengan membunuh kamu, atau mereka akan mengembalikan kamu kepada ugama mereka (secara paksa); dan jika berlaku demikian, kamu tidak sekali-kali akan berjaya selama-lamanya".


[21] Dan demikianlah Kami dedahkan hal mereka kepada orang ramai supaya orang-orang itu mengetahui bahawa janji Allah menghidupkan semula orang mati adalah benar, dan bahawa hari kiamat itu tidak ada sebarang syak padanya; pendedahan itu berlaku semasa orang-orang itu berbantahan sesama sendiri mengenai perkara hidupnya semula orang mati. Setelah itumaka (sebahagian dari) mereka berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di sisi gua mereka, Allah jualah yang mengetahui akan hal ehwal mereka". orang-orang yang berkuasa atasurusan mereka (pihak raja) pula berkata: "Sebenarnya kami hendak membina sebuah masjiddi sisi gua mereka".


[22] (Sebahagian dari) mereka akan berkata: "Bilangan Ashaabul Kahfi itu tiga orang, yang keempatnya ialah anjing mereka "; dan setengahnya pula berkata:"Bilangan mereka lima orang, yang keenamnya ialah anjing mereka" - secara meraba-raba dalam gelap akan sesuatu yang tidak diketahui; dan setengahnya yang lain berkata: "Bilangan mereka tujuh orang, dan yang kedelapannya ialah anjing mereka". Katakanlah (wahai Muhammad): "Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan sedikit". Oleh itu, janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai mereka melainkan dengan bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di dalam Al-Quran), dan janganlah engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka kepada seseorangpun dari golongan (yang membincangkannya).


[23] Dan janganlah engkau berkata mengenai sesuatu (yang hendak dikerjakan): "Bahawa aku akan lakukan yang demikian itu, kemudian nanti".


[24] Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): "Insya Allah". Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini".


[25] Dan mereka telah tinggal tidur dalam gua mereka: Tiga ratus tahun dengan kiraan Ahli Kitab), dan sembilan lagi (dengan kiraan kamu).


[26] Katakanlah (wahai Muhammad): "Allah jua yang mengetahui tentang masa mereka tidur; bagiNya lah tertentu ilmu pengetahuan segala rahsia langit dan bumi; terang sungguh penglihatanNya (terhadap segala-galanya)! Tidak ada bagi penduduk langit dan bumi pengurus selain daripadaNya dan Ia tidak menjadikan sesiapapun masuk campur dalam hukumNya.


[27] Dan baca serta turutlah apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhanmu; tiada sesiapa
yang dapat mengubah kalimah-kalimahNya; dan engkau tidak sekali-kali akan mendapat tempat perlindungan selain daripadaNya.


[28] Dan jadikanlah dirimu sentiasa berdamping rapat dengan orang-orang yang beribadat kepada
Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang, yang mengharapkan keredaan Allah sematamata; dan janganlah engkau memalingkan pandanganmu daripada mereka hanya kerana engkau mahukan kesenangan hidup di dunia; dan janganlah engkau mematuhi orang yang Kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran Kami di dalam Al- Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah-lakunya pula adalah melampaui kebenaran.


[29] Dan katakanlah (wahai Muhammad): "Kebenaran itu ialah yang datang dari Tuhan kamu, maka sesiapa yang mahu beriman, hendaklah ia beriman; dan sesiapa yang mahu kufur ingkar, biarlah dia mengingkarinya". Kerana Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang berlaku zalim itu api neraka, yang meliputi mereka laksana khemah; dan jika mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dengan air yang seperti tembaga cair yang membakar muka; amatlah buruknya minuman itu, dan amatlah buruknya neraka sebagai tempat bersenang-senang.


[30] Sebenarnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh sudah tetap Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki amalnya.


[31] Mereka itu, disediakan baginya syurga yang kekal, yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; mereka dihiaskan di dalamnya dengan gelang-gelang tangan emas, dan memakai pakaian hijau dari sutera yang nipis dan sutera tebal yang bersulam; mereka berehat di dalamnya dengan berbaring di atas pelamin-pelamin (yang berhias). Demikian itulah balasan yang sebaik-baiknya dan demikian itulah Syurga tempat berehat yang semolek-moleknya.


[32] Dan berikanlah kepada mereka satu contoh: Dua orang lelaki, Kami adakan bagi salah seorang di antaranya, dua buah kebun anggur; dan Kami kelilingi kebun-kebun itu dengan pohon-pohon tamar, serta Kami jadikan di antara keduanya, jenis-jenis tanaman yang lain.


[33] Kedua-dua kebun itu mengeluarkan hasilnya, dan tiada mengurangi sedikitpun dari hasil itu; dan kami juga mengalirkan di antara keduanya sebatang sungai.


[34] Tuan kebun itu pula ada mempunyai harta (yang lain); lalu berkatalah ia kepada rakannya, semasa ia berbincang dengannya: "Aku lebih banyak harta daripadamu, dan lebih berpengaruh dengan pengikut-pengikutku yang ramai".


[35] Dan ia pun masuk ke kebunnya (bersama-sama rakannya), sedang ia berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan sebab kufurnya), sambil ia berkata: "Aku tidak fikir, kebun ini akan binasa selama-lamanya.


[36] Dan aku tidak fikir, hari kiamat kan berlaku; dan kalaulah aku dikembalikan kepada Tuhanku (sebagaimana kepercayaanmu), tentulah aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini.


[37] berkatalah rakannya kepadanya, semasa ia berbincang dengannya: "Patutkah engkau kufur ingkar kepada Allah yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari air benih, kemudian Ia membentukmu dengan sempurna sebagai seorang lelaki?


[38] Tetapi aku sendiri percaya dan yakin dengan sepenuhnya bahawa Dia lah Allah, Tuhanku, dan aku tidak sekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku.


[39] Dan sepatutnya semasa engkau masuk ke kebunmu, berkata: (Semuanya ialah barang yang dikehendaki Allah)! (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah)? Kalau engkau memandangku sangat kurang tentang harta dan anak, berbanding denganmu,


[40] Maka mudah-mudahan Tuhanku akan mengurniakan daku lebih baik daripada kebunmu, dan (aku bimbang) dia akan menimpakannya dengan bala, bencana dari langit, sehinggalahmenjadilah kebunmu itu tanah yang licin tandus.


[41] Ataupun air kebun itu akan menjadi kering ditelan bumi, maka dengan yang demikian, engkau tidak akan dapat mencarinya lagi".


[42] Dan segala tanaman serta hartabendanya itupun dibinasakan, lalu jadilah ia membalikbalikkan kedua tapak tangannya (kerana menyesal) terhadap segala perbelanjaan yang telah dibelanjakannya pada kebun-kebunnya, sedang kebun-kebun itu runtuh junjung-junjung tanamannya; sambil dia berkata: "Alangkah baiknya kalau aku tidak sekutukan sesuatupun dengan Tuhanku!"


[43] Dan ia tidak mendapat sebarang golongan yang boleh menolongnya, selain dari Allah; dan ia pula tidak dapat membela dirinya sendiri.


[44] Pada saat yang sedemikian itu kekuasaan memberi pertolongan hanya tertentu bagi Allah, Tuhan yang sebenar-benarnya; Dia lah sebaik-baik pemberi pahala, dan sebaik-baik pemberi kesudahan yang berbahagia (kepada hamba-hambaNya yang taat).


[45] Dan kemukakanlah kepada mereka misal perbandingan: Kehidupan dunia ini samalah seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu bercampur aduklah tanaman di bumi antara satu sama lain (dan kembang suburlah ia) disebabkan air itu; kemudian menjadilah ia kering hancur ditiup angin; dan (ingatlah) adalah Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.


[46] Harta benda dan anak pinak itu, ialah perhiasan hidup di dunia; dan amal-amal soleh yang kekal faedahnya itu lebih baik pada sisi Tuhanmu sebagai pahala balasan, dan lebih baik sebagai asas yang memberi harapan.


[47] Dan (ingatkanlah) hari Kami bongkar dan terbangkan gunung-ganang dan engkau akan melihat (seluruh) muka bumi terdedah nyata; dan Kami himpunkan mereka (di padang Mahsyar) sehingga Kami tidak akan tinggalkan seorangpun dari mereka.


[48] Dan mereka tetap akan dibawa mengadap Tuhanmu dengan berbaris teratur, (sambil dikatakan kepada mereka): "Kamu sekarang telah datang kepada Kami - (berseorangan) sebagaimana Kami telah jadikan kamu pada mulanya; bahkan kamu dahulu menyangka, bahawa kami tidak akan menjadikan bagi kamu masa yang tertentu (untuk melaksanakan apa yang Kami telah janjikan)".


[49] Dan "Kitab-kitab Amal" juga tetap akan dibentangkan, maka engkau akan melihat orang-orang yang berdosa itu, merasa takut akan apa yang tersurat di dalamnya; dan mereka akan berkata:" Aduhai celakanya kami, mengapa kitab ini demikian keadaannya? Ia tidak meninggalkan yang kecil atau yang besar, melainkan semua dihitungnya!" Dan mereka dapati segala yang mereka kerjakan itu sedia (tertulis di dalamnya); dan (ingatlah) Tuhanmu tidak berlaku zalim kepada seseorangpun.


[50] Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Kami berfirman kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam"; lalu mereka sujud melainkan iblis; ia adalah berasal dari golongan jin, lalu ia menderhaka terhadap perintah Tuhannya. Oleh itu, patutkah kamu hendak menjadikan iblis dan keturunannya sebagai sahabat-sahabat karib yang menjadi pemimpin selain daripadaku? Sedang mereka itu ialah musuh bagi kamu. Amatlah buruknya bagi orang-orang yang zalim: pengganti yang mereka pilih itu.


[51] Aku tidak memanggil mereka menyaksi atau membantuKu menciptakan langit dan bumi, dan tidak juga meminta bantuan setengahnya untuk menciptakan setengahnya yang lain; dan tidak sepatutnya Aku mengambil makhluk-makhluk yang menyesatkan itu sebagai pembantu.


[52] Dan (ingatkanlah) masa Allah berfirman: "Panggilah sekutu-sekutuKu yang kamu katakan itu (untuk menolong kamu); lalu mereka memanggilnya, tetapi sia-sia sahaja, kerana makhlukmakhluk itu tidak menyahut seruan mereka: dan kami jadikan untuk mereka bersama sebuah tempat azab yang membinasakan.


[53] Dan orang-orang yang berdosa itu tetap akan melihat neraka, maka yakinlah mereka, bahawa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak akan mendapati sebarang jalan untuk mengelakkan diri daripadanya.


[54] Dan demi sesungguhnya Kami telah huraikan dengan berbagai-bagai cara di dalam Al-Quran ini untuk umat manusia, dari segala jenis contoh bandingan; dan sememangnya manusia itu, sejenis makhluk yang banyak sekali bantahannya.


[55] Dan tiada yang menghalang manusia daripada beriman, ketika datang petunjuk Al-Quran kepada mereka, dan daripada memohon ampun kepada Tuhan mereka, melainkan (kerana kedegilan mereka dan kerana mereka) menunggu didatangi azab yang memusnahkan yang telah menimpa orang-orang dahulu, atau di datangi azab yang dilihat dan dihadapi.


[56] Dan tidak Kami mengutus Rasul-rasul, melainkan sebagai pemberi berita gembira dan pemberi amaran; dan orang-orang yang kafir membantah dengan alasan yang salah untuk menghapuskan kebenaran dengan bantahan itu; dan mereka jadikan ayat-ayatku, dan amaran yang diberikan kepada mereka sebagai ejek-ejekan.


[57] Dan tidaklah ada yang lebih zalim daripada orang yang diberi ingat dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu ia berpaling daripadanya dan lupa akan apa yang telah dilakukan oleh kedua tangannya; sesungguhnya (disebabkan bawaan mereka yang buruk itu) Kami jadikan tutupan berlapis-lapis atas hati mereka, menghalang mereka daripada memahaminya, dan (Kami jadikan) pada telinga mereka penyumbat (yang menyebabkan mereka pekak). Dan jika engkau menyeru mereka kepada petunjuk, maka dengan keadaan yang demikian, mereka tidak sekali-kali akan beroleh hidayah petunjuk selama-lamanya.


[58] Dan Tuhanmu Maha Pengampun, lagi melimpah-limpah rahmatnya. Jika Ia mahu menyeksa mereka (di dunia) disebabkan apa yang mereka telah usahakan, tentulah Ia akan menyegerakan azab itu menimpa mereka; (tetapi Ia tidak berbuat demikian) bahkan ditentukan bagi mereka satu masa yang mereka tidak sekali-kali akan dapat sebarang tempat perlindungan, yang ialah daripadanya.


[59] Dan penduduk negeri-negeri (yang derhaka) itu Kami telah binasakan ketika mereka melakukan kezaliman, dan Kami telah tetapkan satu masa yang tertentu bagi kebinasaan mereka.


[60] Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Nabi Musa berkata kepada temannya: "Aku tidak akan berhenti berjalan sehingga aku sampai di tempat pertemuan dua laut itu atau aku berjalan terus bertahun-tahun".


[61] Maka apabila mereka berdua sampai ke tempat pertemuan dua laut itu, lupalah mereka akan hal ikan mereka, lalu ikan itu menggelunsur menempuh jalannya di laut, yang merupakan lorong di bawah tanah.


[62] Setelah mereka melampaui (tempat itu), berkatalah Nabi Musa kepada temannya: "Bawalah makan tengah hari kita sebenarnya kita telah mengalami penat lelah dalam perjalanan kita ini".


[63] Temannya berkata: "Tahukah apa yang telah terjadi ketika kita berehat di batu besar itu? Sebenarnya aku lupakan hal ikan itu; dan tiadalah yang menyebabkan aku lupa daripada menyebutkan halnya kepadamu melainkan Syaitan; dan ikan itu telah menggelunsur menempuh jalannya di laut, dengan cara yang menakjubkan".


[64] Nabi Musa berkata: "Itulah yang kita kehendaki "; merekapun balik semula ke situ, dengan menurut jejak mereka.


[65] Lalu mereka dapati seorang dari hamba-hamba Kami yang telah kami kurniakan kepadanya rahmat dari Kami, dan Kami telah mengajarnya sejenis ilmu; dari sisi Kami.


[66] Nabi Musa berkata kepadanya: Bolehkah aku mengikutmu, dengan syarat engkau mengajarku dari apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadamu, ilmu yang menjadi petunjuk bagiku?"


[67] Ia menjawab: "Sesungguhnya engkau (wahai Musa), tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku.


[68] Dan bagaimana engkau akan sabar terhadap perkara yang engkau tidak mengetahuinya secara meliputi?


[69] Nabi Musa berkata: "Engkau akan dapati aku, Insyaa Allah: orang yang sabar; dan aku tidak akan membantah sebarang perintahmu".


[70] Ia menjawab: "Sekiranya engkau mengikutku, maka janganlah engkau bertanya kepadaku akan sesuatupun sehingga aku ceritakan halnya kepadamu".


[71] Lalu berjalanlah keduanya sehingga apabila mereka naik ke sebuah perahu, ia membocorkannya. Nabi Musa berkata: "Patutkah engkau membocorkannya sedang akibat perbuatan itu menenggelamkan penumpang-penumpangnya? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perkara yang besar".


[72] Ia menjawab: "Bukankah aku telah katakan, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"


[73] Nabi Musa berkata: "Janganlah engkau marah akan daku disebabkan aku lupa (akan syaratmu); dan janganlah engkau memberati daku dengan sebarang kesukaran dalam urusanku (menuntut ilmu)".


[74] Kemudian keduanya berjalan lagi sehingga apabila mereka bertemu dengan seorang pemuda lalu ia membunuhnya. Nabi Musa berkata "Patutkah engkau membunuh satu jiwa yang bersih, yang tidak berdosa membunuh orang? Sesungguhnya engkau telah melakukan satu perbuatan yang mungkar!"


[75] Ia menjawab: "Bukankah, aku telah katakan kepadamu, bahawa engkau tidak sekali-kali akan dapat bersabar bersamaku?"


[76] Nabi Musa berkata: "Jika aku bertanya kepadamu tentang sebarang perkara sesudah ini, maka janganlah engkau jadikan daku sahabatmu lagi; sesungguhnya engkau telah cukup mendapat alasan-alasan berbuat demikian disebabkan pertanyaan-pertanyaan dan bantahanku".


[77] Kemudian keduanya berjalan lagi, sehingga apabila mereka sampai kepada penduduk sebuah bandar, mereka meminta makan kepada orang-orang di situ, lalu orang-orang itu enggan menjamu mereka. Kemudian mereka dapati di situ sebuah tembok yang hendak runtuh, lalu ia membinanya. Nabi Musa berkata: "Jika engkau mahu, tentulah engkau berhak mengambil upah mengenainya!"


[78] Ia menjawab: "Inilah masanya perpisahan antaraku denganmu, aku akan terangkan kepadamu maksud (kejadian-kejadian yang dimusykilkan) yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya.


[79] Adapun perahu itu adalah ia dipunyai oleh orang-orang miskin yang bekerja di laut; oleh itu, aku bocorkan dengan tujuan hendak mencacatkannya, kerana di belakang mereka nanti ada seorang raja yang merampas tiap-tiap sebuah perahu yang tidak cacat.


[80] Adapun pemuda itu, kedua ibu bapanya adalah orang-orang yang beriman, maka kami bimbang bahawa ia akan mendesak mereka melakukan perbuatan yang zalim dan kufur.


[81] Oleh itu, kami ingin dan berharap, supaya Tuhan mereka gantikan bagi mereka anak yang lebih baik daripadanya tentang kebersihan jiwa, dan lebih mesra kasih sayangnya.


[82] Adapun tembok itu pula, adalah ia dipunyai oleh dua orang anak yatim di bandar itu; dan di bawahnya ada "harta terpendam" kepuyaan mereka; dan bapa mereka pula adalah orang yang soleh. Maka Tuhanmu menghendaki supaya mereka cukup umur dan dapat mengeluarkan harta mereka yang terpendam itu, sebagai satu rahmat dari Tuhanmu (kepada mereka). Dan (ingatlah) aku tidak melakukannya menurut fikiranku sendiri. Demikianlah penjelasan tentang maksud dan tujuan perkara-perkara yang engkau tidak dapat bersabar mengenainya".


[83] Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepada kamu (wahyu dari Allah yang menerangkan) sedikit tentang perihalnya":


[84] Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadanya kekuasaan memerintah di bumi, dan Kami beri kepadanya jalan bagi menjayakan tiap-tiap sesuatu yang diperlukannya.


[85] Lalu ia menurut jalan (yang menyampaikan maksudnya).

[86] Sehingga apabila ia sampai ke daerah matahari terbenam, ia mendapatinya terbenam di sebuah matair yang hitam berlumpur, dan ia dapati di sisinya satu kaum (yang kufur ingkar). Kami berfirman (dengan mengilhamkan kepadanya): "Wahai Zulkarnain! Pilihlah sama ada engkau hendak menyeksa mereka atau engkau bertindak secara baik terhadap mereka".


[87] Ia berkata: "Adapun orang yang melakukan kezaliman (kufur derhaka), maka kami akan menyeksanya; kemudian ia akan dikembalikan kepada Tuhannya, lalu diazabkannya dengan azab seksa yang seburuk-buruknya.


[88] Adapun orang yang beriman serta beramal soleh, maka baginya balasan yang sebaik-baiknya; dan kami akan perintahkan kepadanya perintah-perintah kami yang tidak memberati".


[89] Kemudian ia berpatah balik menurut jalan yang lain.

[90] Sehingga apabila ia sampai di daerah matahari terbit, ia mendapatinya terbit kepada suatu kaum yang kami tidak menjadikan bagi mereka sebarang perlindungan daripadanya.


[91] Demikianlah halnya; dan sesungguhnya Kami mengetahui secara meliputi akan segala yang ada padanya.


[92] kemudian ia berpatah balik menurut jalan yang lain.


[93] Sehingga apabila ia sampai di antara dua gunung, ia dapati di sisinya satu kaum yang hampirhampir mereka tidak dapat memahami perkataan.


[94] Mereka berkata: "wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Yakjuj dan Makjuj sentiasa melakukan kerosakan di bumi; oleh itu, setujukah kiranya kami menentukan sejumlah bayaran kepadamu (dari hasil pendapatan kami) dengan syarat engkau membina sebuah tembok di antara kami dengan mereka?"


[95] Dia menjawab: "(kekuasaan dan kekayaan) yang Tuhanku jadikan daku menguasainya, lebih baik (dari bayaran kamu); oleh itu bantulah daku dengan tenaga (kamu beramai-ramai) aku akan bina antara kamu dengan mereka sebuah tembok penutup yang kukuh.


[96] Bawalah kepadaku ketul-ketul besi"; sehingga apabila ia terkumpul separas tingginya menutup lapangan antara dua gunung itu, ddia pun perintahkan mereka membakarnya dengan berkata: "Tiuplah dengan alat-alat kamu" sehingga apabila ia menjadikannya merah menyala seperti api, berkatalah dia: "Bawalah tembaga cair supaya aku tuangkan atasnya".


[97] Maka mereka tidak dapat memanjat tembok itu, dan mereka juga tidak dapat menebuknya.

[98] (Setelah itu) berkatalah Zulkarnain: "Ini ialah suatu rahmat dari Tuhanku; dalam pada itu, apabila sampai janji Tuhanku, Dia akan menjadikan tembok itu hancur lebur, dan adalah janji Tuhanku itu benar".


[99] Dan Kami biarkan mereka pada hari itu (keluar beramai-ramai) bercampur-baur antara satu dengan yang lain; dan (kemudiannya) akan ditiup sangkakala, lalu Kami himpunkan makhluk-makhluk seluruhnya di Padang Mahsyar.


[100] Dan Kami perlihatkan neraka Jahannam, pada hari itu kepada orang-orang kafir, dengan pendedahan yang jelas nyata;


[101] (Iaitu) orang-orang yang matanya telah tertutup daripada melihat tanda-tanda yang membawa kepada mengingatiKu, dan mereka pula tidak dapat mendengar sama sekali.


[102] Maka adakah orang-orang kafir menyangka bahawa mereka mengambil hamba-hambaKu sebagai makhluk-makhluk yang disembah, selain daripadaKu, dapat menolong mereka? Sesungguhnya Kami telah sediakan neraka Jahannam bagi orang-orang kafir itu sebagai tempat tetamu.


[103] Katakanlah (wahai Muhammad): "Mahukah Kami khabarkan kepada kamu akan orang-orang yang paling rugi amal-amal perbuatannya?


[104] (Iaitu) orang-orang yang telah sia-sia amal usahanya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahawa mereka sentiasa betul dan baik pada apa sahaja yang mereka lakukan".


[105] Merekalah orang-orang yang kufur ingkar akan ayat-ayat Tuhan mereka dan akan pertemuan denganNya; oleh itu gugurlah amal-amal mereka; maka akibatya Kami tidak akan memberi sebarang timbangan untuk menilai amal mereka, pada hari kiamat kelak.


[106] (Mereka yang bersifat) demikian, balasannya neraka Jahannam, disebabkan mereka kufur ingkar, dan mereka pula menjadikan ayat-ayatKu dan Rasul-rasulKu sebagai ejek-ejekan.


[107] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, disediakan bagi mereka Syurga-syurga Firdaus, sebagai tempat tetamu (yang serba mewah).


[108] Mereka kekal di dalamnya, (dan) tidak ingin berpindah daripadanya.

[109] Katakanlah (wahai Muhammad): "Kalaulah semua jenis lautan menjadi tinta untuk menulis Kalimah-kalimah Tuhanku, sudah tentu akan habis kering lautan itu sebelum habis Kalimah-kalimah Tuhanku, walaupun Kami tambahi lagi dengan lautan yang sebanding dengannya, sebagai bantuan".


[110] Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu; Oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya".

TAMAT